Cegah Antraks Vaksinasi Sapi

Jatinom - Langkah antisipasi penularan penyakit antraks pada ternak sapi, dilakukan Dinas Pertanian Bidang Peternakan Kabupaten Klaten. Menyusul kabar bahwa di Boyolali sudah terjangkiti antraks,  sapi-sapi yang ada di daerah perbatasan dengan Boyolali mulai divaksin. Pemberian vaksin terhadap sapi, pertama dilakukan di  Desa Glagah, Kecamatan Jatinom. Di desa tersebut, ratusan sapi milik kelompok tani mendapatkan vaksinasi antraks.
Vaksinasi masal tersebut dilakukan sebagai langkah antisipasi dini untuk menghindarkan terjadinya penularan virus yang ditularkan oleh bakteri Bacillus Anthracis terhadap sapi-sapi yang dimiliki para peternak di Klaten. 

“Pemberian vaksin diutamakan dilakukan di daerah-daerah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Boyolali,” kata Mulyono, Supervisor Inseminasi Buatan Dinas Pertanian Bidang Peternakan Kabupaten Klaten kemarin (23/2).
Sekadar diketahui, berhembus kabar bahwa di Boyolali Jawa Tengah sedang ditemukan virus antraks. Boyolali sendiri dikenal dengan peternakan sapinya. Khususnya sapi perah.  
“Selain memang sudah menjadi agenda rutin setiap tahunnya, vaksinasi ini kami lakukan sebagai langkah pencegahan,” tandas Mulyono.

Pemberian vaksin dimulai dari Desa Glagah, Kecamatan Jatinom. Setiap satu ekor sapi mendapatkan vaksin anthrafet dengan dosis 1 cc yang akan menjaga sapi tersebut dari virus antraks selama lebih kurang setahun atau sampai pemberian vaksin berikutnya.
Populasi yang divaksin untuk satu kelompok tani, sekitar 570-аn sapi. “Dan kita menyediakan sekitar 1000 dosis untuk tahap pertama,” ujar Agus Sutomo yang bertindak sebagai Dokter Hewan KUD Jatinom. Pada tahap berikutnya akan diberikan 3000-5000 dosis vaksin anthrafet. 

Pada kesempatan pemberian vaksin, juga dilakukan pengecekan kondisi sapi, apakah sudah dikawinkan atau belum dan apakah sudah hamil. “Sapi-sapi ini merupakan sapi pinjaman dari KUD kepada masyarakat. Dan nantinya harus dikembalikan ke KUD,” terang Tarmi (42) salah satu warga Desa yang juga menjadi anggota kelompok tani Glagah I.  

Karenanya, pengecekan dan pengawasan kesehatan sapi selalu dilakukan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, termasuk kemungkinan adanya penyakit hewan.
Secara umum, untuk di Kabupaten Klaten belum ada laporan adanya sapi terinfeksi antraks yang masuk. “Tetapi kami akan tetap melakukan pengawasan dan juga pencegahan agar jangan sampai terjadi,” terang Mulyono. Setelah jatinom, pemberian vaksin akan dilanjutkan di Kecamatan Tulung.


Sumber:  narendrakrida.com

Artikel Terkait

0 balasan:

Posting Komentar