Jalur Jatinom Boyolali Semakin Rusak


Kritikan Buat Yang Tersentil!!!
http://timlo.net/media/foto/news/bc_1296227521.JPG

Sebelumnya saya minta maaf kepada pihak yang bersangkutan. ini hanya wacana saja!! Jika anda melewati jalur ini mohon kesabaran dan ketabahannya. Kami akan menceritakan kondisi sekarang ini Jalan Raya Jatinom - Boyolali kembali rusak parah. Mungkin ini bisa disebut jalan/jalur khusus buat Offroad/Motorcross bukan jalan raya yang mulus layaknya semacam jalan "TOL CIKAMPEK"  Warga mendesak Pemerintah Propinsi (Pemprop) Jawa Tengah segera menyelesaikan perbaikan jalan itu BUKAN Tambal Sulam!!. Bayangkan jika jalan raya bisa ditanami pohon pisang, kolam ikan, dan batu kerikil di tengah jalan.
Sejumlah warga menginginkan upaya perbaikan jalan di jalur Jatinom-Tulung, Klaten, tak sekadar tambal sulam karena dikhawatirkan jalan di jalur tersebut rusak lagi setelah diperbaiki. Berdasarkan pantauan sejumlah pekerja tengah sibuk memperbaiki jalan yang rusak itu. Sedangkan sejumlah pengguna jalan tetap berlalu-lalang melintasi jalur yang menghubungkan wilayah Kabupaten Klaten dengan wilayah Kabupaten Boyolali tersebut.

Bambang Subatin, 25, warga Dukuh Karangkulon Desa Temuireng Kecamatan Jatinom mengatakan, jalan di jalur Jatinom-Tulung itu sudah berkali-kali diperbaiki. Akan tetapi, tidak lama setelah perbaikan, jalan lintas kabupaten tersebut selalu saja rusak kembali.

Menurutnya, kerusakan jalan tersebut dikarenakan banyaknya angkutan berat pengangkut pasir yang melintasi jalur tersebut. Sebagai solusi, katanya, pemerintah mestinya bisa meningkatkan kelas jalan tersebut. ”Kalau sekadar tambal sulam percuma. Jalan itu akan kembali rusak karena sering dilintasi angkutan berat yang bukan kelasnya,”

Selain peningkatan kelas jalan, pemerintah mestinya bisa membatasi jumlah angkutan berat yang beroperasi di jalur jalan provinsi tersebut. Menurutnya, dalam sehari, jumlah angkutan berat yang melintasi jalur Jatinom-Tulung bisa mencapai ratusan unit. ”Mestinya pemerintah bisa membatasi jumlah angkutan berat yang beroperasi, jika tidak ingin jalan tersebut akan rusak kembali setelah diperbaiki,” 

Hal senada juga dikemukakan Sujiyo, 52, warga Desa Majegan Kecamatan Tulung. Menurutnya, jalan di jalur Jatinom-Tulung itu selalu saja rusak kendati belum lama diperbaiki. Menurutnya, cukup banyak pengguna jalan yang mengalami kecelakaan tunggal pada saat melintasinya. ”Biasanya mereka jatuh pada malam hari atau pada saat hujan turun. Jika tidak biasa lewat jalur ini, pengguna jalan bisa berada dalam kondisi bahaya.”

Sementara itu, Camat Jatinom, Jaka Purwanta mengingatkan, jalur Jatinom-Tulung sudah bergeser fungsi dari jalur alternatif menjadi jalur utama. Menurutnya, hal itu dapat dilihat dari banyaknya pengguna jalan yang memanfaatkan sarana transportasi tersebut.

Untuk itu, Jaka Purwanta mendukung usulan warga yang meminta kelas jalan tersebut dinaikkan. ”Jumlah pengguna jalan relatif banyak jadi sudah sepantasnya jalur tersebut dinaikkan kelasnya.

Pantauan dilapangan, banyaknya kendaraan baik roda dua maupun empat yang melewatinya cukup padat. Kerusakan terparah di Kecamatan Tulung. Musim hujan saat ini membuat belasan titik lubangan tergenangi air sehingga rawan kecelakaan.

Parno, warga Tulung menuturkan, jika waktu-waktu tertentu seperti hari pasaran Legi, kepadat kendaraan yang melintas bisa dirasakan. “Jalan ini merupakan jalan alternatif menuju Semarang jika dari arah Klaten. Musim hujan saat ini kondisi jalan semakin parah,” terangnya. Senada juga diungkapkan pengemudi bus ukuran sedang jurusan Klaten-Boyolali. Ia mengatakan, jalan raya dari Klaten ke Boyolali, terutama di Kecamatan Tulung, sebagian besar kondisinya rusak parah.

Ditulis: Dhidhik Iraone
Dikutip dari: SOLOPOS

Artikel Terkait

0 balasan:

Posting Komentar